Selasa, 01 Maret 2022

Perfeksionis pada Anak yang Perlu Diketahui

Sifat perfeksionisme pada anak memang bisa memotivasinya agar mau belajar dan melakukan sesuatu dengan sebaik mungkin. Namun, jika tidak terkontrol, sifat ini justru bisa mengganggu kesehatan mental dan tumbuh kembang anak, lho.

Orang yang memiliki sifat perfeksionis umumnya selalu berusaha tampil sempurna dan ingin memiliki pencapaian yang paling tinggi. Seorang perfeksionis juga akan menetapkan standar yang terlalu tinggi dan sering mengkritik dirinya atau bahkan orang lain terlalu keras.

Sekilas, menjadi perfeksionis terlihat positif dan bisa menjadi sebuah motivasi, ya? Namun, sikap ini bukan hal yang baik untuk dipelihara, terutama pada anak-anak.

Mengenal Berbagai Tipe Sifat Perfeksionis

Pada dasarnya, sifat prefeksionis terbagi menjadi tiga jenis, yaitu perfeksionisme yang terorientasi diri sendiri, orang lain, dan dorongan dari lingkungan sekitar.

Anak yang memiliki sifat perfeksionis terhadap dirinya sendiri cenderung menganggap bahwa dirinya harus menjadi seseorang yang sempurnya. Jadi, ia akan menetapkan strandar yang tinggi untuk dirinya dan sebisa mungkin menghindari kesalahan saat mengerjakan sesuatu.

Sementara itu, anak dengan perfeksionisme yang berorientasi pada orang lain memiliki standar yang tinggi untuk orang-orang di sekelilingnya.

Beda lagi dengan perfeksionisme karena dorangan dari lingkungan sektiar. Pada jenis ini, anak akan merasa harus membuktikan kemampuannya agar ia bisa dihargai dan diterima oleh orang lain.

Ciri-Ciri Anak Perfeksionis

Pada anak, ciri-ciri sifat perfeksionis yang muncul bisa berbeda-beda, tergantung usia dan jenis perfeksionis yang dialami. Namun, secara umum, anak yang perfeksionis akan menunjukkan tanda atau perilaku berikut ini:

1. Takut dan cemas yang berlebihan dengan kegagalan

2. Kesulitan menyelesaikan dan sering menunda tugas karena takut merasa gagal atau tidak sempurna

3. Sulit menerima kesalahan atau kekalahan

4. Sering mengkritik diri sendiri dan orang lain

5. Kesulitan membuat keputusan dan memprioritaskan tugas

6. Sering merasa tidak puas dengan suatu hal yang sudah dilakukan

6. Cepat marah dan tersinggung

7. Kritis terhadap kinerja orang lain

Penyebab Perfeksionis pada Anak

Penyebab seorang anak menjadi perfeksionis memang sulit untuk bisa diketahui secara pasti. Meski begitu, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko atau menumbuhkan sifat perfeksionisme pada anak, yaitu:

Tuntutan akademik

- Harga diri yang rendah atau kurang percaya diri

- Keinginan yang berlebihan untuk menyenangkan orang lain

- Orang tua yang perfeksionis atau menuntut anak untuk berprestasi terlalu tinggi

- Pengaruh media sosial

- Menderita gangguan psikologis tertentu, misalnya gangguan makan atau OCD

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.