Selasa, 22 Maret 2022

Nah Ini Jangan Asal Memilih Serum Rambut

Serum rambut memiliki banyak fungsi, antara lain membantu melindungi rambut dari efek kerusakan akibat paparan sinar matahari dan produk rambut, melemaskan rambut sehingga tidak mudah kusut, serta membuat rambut menjadi lebih berkilau. Namun, Anda harus pintar-pintar dalam memilih serum rambut agar manfaatnya dapat Anda dapatkan dengan maksimal.reseller b erl cosmetics

Dalam definisi medis, serum adalah cairan yang memiliki kandungan tinggi akan zat-zat tertentu, terutama protein. Dalam dunia kecantikan, serum rambut dikenal sebagai salah satu rangkaian produk perawatan rambut berupa cairan konsentrat yang mengandung beragam nutrisi untuk menjaga kesehatan rambut. Beberapa minyak rambut pria terkadang juga dilengkapi dengan serum.

Sebagian besar produk serum rambut berbahan dasar air, sehingga terserap cepat ke dalam kulit kepala dan akar rambut. Saat memilih serum rambut, Anda perlu mempertimbangkan apa saja kandungan yang terdapat di dalamnya.

Daftar Nutrisi dalam Memilih Serum Rambut yang Tepat

Serum rambut dengan kandungan nutrisi berikut ini bisa jadi pilihan tepat untuk memelihara kesehatan rambut dan membantu mengatasi masalah rambut.

1. Biotin

Untuk membantu mengatasi masalah rambut rontok, Anda bisa memilih serum dengan kandungan biotin. Biotin dikenal juga sebagai vitamin H atau vitamin B7, yakni sejenis vitamin B-kompleks larut dalam air yang baik untuk kesehatan rambut. Biotin merupakan nutrisi yang populer untuk perawatan kerontokan rambut.

2. Vitamin D

Serum dengan kandungan vitamin D juga baik untuk membantu mengatasi masalah rambut rontok. Vitamin D dalam serum rambut berfungsi untuk merangsang pertumbuhan rambut dan aktivitas folikel rambut. Sejumlah penelitian menyatakan, serum dengan kandungan vitamin D mampu mengurangi keparahan penyakit alopecia (kebotakan rambut).

3. Zinc

Serum rambut dengan kandungan zinc juga dapat menjadi pilihan tepat untuk menjaga kesehatan rambut, terutama untuk mengatasi masalah kerontokan rambut dan mengatur pertumbuhan rambut. Zinc merupakan salah satu nutrisi yang dapat menjaga terbentuknya minyak pada rambut serta memelihara kesehatan folikel rambut. Defisiensi zinc sendiri merupakan salah satu penyebab yang diketahui dapat menimbulkan penipisan dan rontoknya rambut.

4. Protein rambut

Asupan protein yang tidak tercukupi bisa menjadi penyebab rambut rapuh, kusam, bahkan kebotakan. Jadi, Anda perlu serum rambut dengan kandungan protein, asam amino, dan panthenol yang dipercaya efektif untuk membuat rambut lebih lembut, halus, dan lebih bersinar.

5. Asam lemak omega-3

Serum rambut dengan kandungan asam lemak omega-3 dapat menstimulasi folikel rambut dan kelenjar minyak yang berguna untuk memperbaiki kesehatan kulit kepala.

6. Asam folat

Meski tidak menjamin dapat membuat rambut lebih tebal, namun serum rambut dengan kandungan asam folat dianggap dapat membantu folikel menghasilkan rambut baru di daerah yang mengalami kebotakan.

7. Minyak esensial

Salah satu bahan campuran dalam serum rambut biasanya berupa minyak mineral atau minyak esensial. Minyak esensial yang digunakan bukan sembarangan, namun minyak esensial dengan kandungan bahan alami yang dapat menutrisi rambut. Beberapa di antaranya seperti:

- Minyak kelapa yang berguna untuk melembutkan rambut dan membuat rambut lebih berkilau.

- Minyak almond yang berguna untuk melembapkan kulit kepala.

- Minyak cendana untuk melembapkan rambut dan kulit kepala.

- Minyak chamomile menambah kilau dan kelembutan pada rambut.

- Minyak clary sage untuk meningkatkan pertumbuhan rambut dan menstimulasi kulit kepala.

- Minyak geranium untuk memperkuat rambut.

- Minyak jojoba yang berguna untuk melembapkan rambut, menambah nutrisi, dan menstimulasi kulit kepala.

- Minyak lavender yang tak hanya berguna untuk membuat rambut berkilau namun juga membantu mengendalikan ketombe.

- Minyak serai dapat membantu mengurangi ketombe pada rambut.

Selasa, 01 Maret 2022

Perfeksionis pada Anak yang Perlu Diketahui

Sifat perfeksionisme pada anak memang bisa memotivasinya agar mau belajar dan melakukan sesuatu dengan sebaik mungkin. Namun, jika tidak terkontrol, sifat ini justru bisa mengganggu kesehatan mental dan tumbuh kembang anak, lho.

Orang yang memiliki sifat perfeksionis umumnya selalu berusaha tampil sempurna dan ingin memiliki pencapaian yang paling tinggi. Seorang perfeksionis juga akan menetapkan standar yang terlalu tinggi dan sering mengkritik dirinya atau bahkan orang lain terlalu keras.

Sekilas, menjadi perfeksionis terlihat positif dan bisa menjadi sebuah motivasi, ya? Namun, sikap ini bukan hal yang baik untuk dipelihara, terutama pada anak-anak.

Mengenal Berbagai Tipe Sifat Perfeksionis

Pada dasarnya, sifat prefeksionis terbagi menjadi tiga jenis, yaitu perfeksionisme yang terorientasi diri sendiri, orang lain, dan dorongan dari lingkungan sekitar.

Anak yang memiliki sifat perfeksionis terhadap dirinya sendiri cenderung menganggap bahwa dirinya harus menjadi seseorang yang sempurnya. Jadi, ia akan menetapkan strandar yang tinggi untuk dirinya dan sebisa mungkin menghindari kesalahan saat mengerjakan sesuatu.

Sementara itu, anak dengan perfeksionisme yang berorientasi pada orang lain memiliki standar yang tinggi untuk orang-orang di sekelilingnya.

Beda lagi dengan perfeksionisme karena dorangan dari lingkungan sektiar. Pada jenis ini, anak akan merasa harus membuktikan kemampuannya agar ia bisa dihargai dan diterima oleh orang lain.

Ciri-Ciri Anak Perfeksionis

Pada anak, ciri-ciri sifat perfeksionis yang muncul bisa berbeda-beda, tergantung usia dan jenis perfeksionis yang dialami. Namun, secara umum, anak yang perfeksionis akan menunjukkan tanda atau perilaku berikut ini:

1. Takut dan cemas yang berlebihan dengan kegagalan

2. Kesulitan menyelesaikan dan sering menunda tugas karena takut merasa gagal atau tidak sempurna

3. Sulit menerima kesalahan atau kekalahan

4. Sering mengkritik diri sendiri dan orang lain

5. Kesulitan membuat keputusan dan memprioritaskan tugas

6. Sering merasa tidak puas dengan suatu hal yang sudah dilakukan

6. Cepat marah dan tersinggung

7. Kritis terhadap kinerja orang lain

Penyebab Perfeksionis pada Anak

Penyebab seorang anak menjadi perfeksionis memang sulit untuk bisa diketahui secara pasti. Meski begitu, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko atau menumbuhkan sifat perfeksionisme pada anak, yaitu:

Tuntutan akademik

- Harga diri yang rendah atau kurang percaya diri

- Keinginan yang berlebihan untuk menyenangkan orang lain

- Orang tua yang perfeksionis atau menuntut anak untuk berprestasi terlalu tinggi

- Pengaruh media sosial

- Menderita gangguan psikologis tertentu, misalnya gangguan makan atau OCD